Minggu, 17 Februari 2013

Posted by re_chan the pinguinz
No comments | 2/17/2013 03:32:00 AM






           


            Kegagalan adalah saat kita menginginkan sesuatu, atau mentargetkan suatu hal dan tidak tercapai. Bisa juga dianggap sebuah rencana yang terpotong ditengah jalan dan membuat rencana tersebut tidak berjalan sesuai dengan keinginan anda.


( ingin tahu soal perguruan tinggi ilmu komputer berbasis bisnis? atau cara berbisnis? kunjungi amikom.ac.id )

Akan tetapi sebenarnya, kegagalan itu tidak ada, yang ada adalah keinginan anda yang belum tercapai. Namun, kata 'gagal' adalah momok yang mengerikan bagi semua orang di dunia ini. Takut gagal dalam ujian, gagal dalam bisnis, gagal dalam mencapai cita-cita, gagal dalam sebuah kisah cinta, dan lain sebagainya. Hal tersebut adalah wajar, karena kegagalan adalah sebuah pacuan untuk kita agar menjadi lebih baik, dan melatih mental kita agar semakin kuat.
Gagal Adalah Kesuksesan yang Tertunda
            Gagal, adalah sebuah kata yang menjadi momok bagi manusia. Sebuah kegagalan bisa membuat seseorang kesulitan dalam menjalani kehidupan setelah kegagalan. Kegagalan merupakan hal yang wajar, karena setiap orang di dunia ini mengalaminya. Setiap orang memiliki cerita kegagalannya masing-masing, dan memiliki solusi untuk kegagalan tersebut. Akan tetapi, setiap orang mengatasinya dengan cara yang berbeda. Ada yang menjadikan kegagalan tersebut menjadi sebuah pecutan untuk menjadikan kehidupannya semakin baik, tapi ada pula yang terpuruk pada kegagalan tersebut. Bagaimana cara menyikapinya?
Strategi Menghadapi Kegagalan.
            Cara awal yang terbaik adalah menyikapi kegagalan tersebut sebagai pelajaran. Dalam buku Unlimited Power dari Anthony Robbins dikatakan bahwa sebagian besar orang dalam kebudayaan kita diprogramkan untuk takut pada kegagalan. Kita semua pernah gagal, tetapi kata “hasil” yangsebenarnya digunakan oleh orang-orang yang sukses. Sukses kita bukanlah orang yang tidak pernah gagal, akan tetapi orang yang menjadikan kegagalan tersebut sebagai pelajaran. Mereka menggunakan kegagalan sebagai pelajaran dan mempelajarinya untuk mencoba sesuatu yang lain dan membuahkan hasil-hasil yang baru.
Belajar Dari Kegagalan.
            Sebuah kegagalan atau ketidakberhasilan dalam suatu hal selalu dapat dijadikan pelajaran oleh kita. Terkadang sebuah kegagalan kita definisikan sebagai ketidakmampuan kita akan suatu hal, dan anggapan ini adalah anggapan yang salah. Dengan anggapan ketidakmampuan akan menurunkan semangat kita dan akhirnya kegagalan tersebut membuat kita terpuruk. Pada saat kita masih kecil, kita tidak mengenal konsep 'gagal' oleh sebab itu kita dapat dengan bertahap merangkak, berjalan, berbicara, menulis dan belajar hal yang lain. Sekalipun kita mengalami kegagalan, kita akan terus berusaha sampai bisa berjalan, berbicara, menulis dan lainnya. Dalam dunia sebenarnya, kita juga dapat meniru sikap kita saat masih kecuil, pantang menyarah dan tidak mengenal kata 'gagal'.

(Michael Dell dan Compaq)

            Sebagai contoh, pada tahun 1993, Compaq menjadi pemimpin pasar penjualan PC melakukan pemotongan harga untuk menyaingi Dell. Dell Computer mengalami kerugian yang besar dalam 6 bulan pertama hingga menyebabkan perusahaan Dell hampir bangkrut. Michael Dell, pemilik perusahaan tersebut belajar dari kegagalan ini dengan cara merubah hal yang sangat mendasar dari proses bisnisnya yang disebut rekayasa ulang dalam bisnis dengan mengenalkan E-Commerce. Dalam 2 tahun saham Dell naik 2000%, Dell mendapatkan 1,7 juta dollar per hari l;ewat situs E-Commerce tersebut. Akhirnya, Dell dapat bersaing dengan perusahaan kelas dunia seperti IBM, Compaq, HP, dan lainnya. Pada akhirnya, Dell menjadi penjual PC terbesar di dunia.
            Contoh lainnya, kita dapat belajar dari Abraham Lincoln. Abraham Lincoln tumbuh di daerah yang sulit dan harus berhenti dari sekolah ketika ia baru menguasai 26 huruf dan 10 angka. Saat Abraham mengalami kegagalan di umur 5 tahun dan menangis, sang ayah berkata “ janganlah menangis nak, kita akan mengerjakannya lagi. Jangan pedulikan kesulitan apapun kita tidak boleh menyerah. Kita harus berusaha hingga berhasil”. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Abraham Lincoln pernah bekerja menjadi tukang potong rel kereta api, pengemudi kapal laut, penjaga toko, pengantar pos, dan juru ukur sebelum akhirnya menjadi pengacara.
(Abraham Lincoln)
Anda pernah mengalami kegagalan? Berapa banyak? Pernahkah terpikir oleh anda bahwa kegagalan anda sebenarnya adalah proses alami menuju kesuksesan? Coba bandingkan kegagalan anda dengan apa yang dialami Abraham Lincoln (Pesiden Amerika Serikat ke-16) semasa hidupnya;
  • Tahun 1831 kebangkrutan dalam usahanya
  • Tahun 1832 kalah dalam pemilihan lokal
  • Tahun 1833 kembali menderita kebangkrutan
  • Tahun 1835 istrinya meninggal dunia
  • Tahun 1836 menderita tekanan mental sedemikian rupa sehingga hampir saja masuk rumah sakit
  • Tahun 1837 kalah dalam kontes pidato
  • Tahun 1840 gagal dalam pemilihan anggota senat Amerika Serikat
  • Tahun 1842 menderita kekalahan untuk duduk di dalam kongres Amerika Serikat
  • Tahun 1848 kalah lagi di kongres Amerika Serikat
  • Tahun1855 gagal lagi di  senat Amerika Serikat
  • Tahun1856 kalah dalam pemilihan untuk menduduki  kursi wakil presiden Amerika Serikat
  • Tahun 1858 kalah lagi di senat
  • Tahun 1860 akhirnya berhasil menjadi presiden Amerika Serikat.
            Perbedaan orang yang sukses dengan orang gagal terletak pada cara menyikapi kegagalan tersebut. Orang yang gagal begitu jatuh tak akan bangun lagi, sedangkan orang yang sukses, begitu jatuh maka ia akan bangun lagi. Dengan sikap mental positif, kita dapat menyederhanakan sebuah kegagalan. Menyederhanakan sebuah masalah yang rumitdapat memotivasi kita untuk memecahkan masalah tersebut. Jatuh ditimpa kemalangan ibarat badan yang tertimpa kotoran. Bangkit kembali dan membersihkan diri adalah hal yang harus kita lakukan. Tidak penting berapa kali Anda gagal, yang penting adalah berapa kali Anda bangkit menghadapi kegagalan tersebut.

II.           Sumber Referensi
Suyanto, Muhammad. (2006). 15 CARA MENGUBAH KEGAGALAN MENJADI KESUKSESAN. Yogyakarta : Penerbit ANDI
Suyanto, Muhammad. (2005). SMART IN LEADERSHIP : BELAJAR KESUKSESAN DARI PEMIMPIN TOP DUNIA. Yogyakarta : Penerbit ANDI

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About